
Sejarah Hacking
Sejarah hacking berawal pada tahun 1960-an, ketika komputer mulai digunakan secara luas. Pada awalnya, komunitas hacker terdiri dari mahasiswa dan ilmuwan yang tertarik pada teknologi komputer dan ingin mengeksplorasi potensi sistem tersebut. Mereka berkumpul di komunitas komputer universitas dan berbagi informasi dan tip tentang cara mengeksploitasi sistem komputer.
Pada tahun 1970-an, sistem komputer mulai digunakan dalam jaringan, seperti ARPANET, yang menjadi dasar dari internet saat ini. Hacker mulai mengeksploitasi kelemahan jaringan ini dan mencoba masuk ke sistem yang terhubung ke jaringan. Pada saat ini, istilah "hacker" mulai digunakan secara umum untuk menjelaskan orang yang mencoba mengeksploitasi sistem komputer.
Pada tahun 1980-an, perkembangan teknologi komputer dan jaringan berkembang pesat. Hacker mulai mengeksploitasi kelemahan dalam sistem operasi, software, dan jaringan. Pada saat ini, istilah "cracker" digunakan untuk menjelaskan hacker yang mengeksploitasi sistem komputer untuk keuntungan pribadi.
Pada tahun 1990-an, internet mulai populer dan menyebar luas. Hacker mulai mengeksploitasi kelemahan dalam website dan sistem yang terhubung dengan internet. Pada saat ini, istilah "penjahat cyber" digunakan untuk menjelaskan hacker yang mengeksploitasi sistem komputer untuk keuntungan finansial atau keuntungan lain.
Pada 2000-an, perkembangan teknologi seperti cloud computing, IoT, dan AI, membuat sistem yang lebih kompleks dan lebih mudah diakses oleh hacker, baik yang bertanggung jawab maupun yang tidak bertanggung jawab. Hacktivism, phishing, dan ransomware menjadi tren baru dalam dunia hacking.
Secara umum dapat dikatakan, inovasi teknologi selalu mempengaruhi perkembangan hacking, baik dari segi meningkatkan keamanan sistem maupun menciptakan celah baru yang dapat dieksploitasi oleh hacker. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan hacking selalu berjalan paralel dengan perkembangan teknologi.
Serangan Hacking terbesar
Beberapa serangan hacking terbesar yang pernah terjadi di dunia adalah:
Serangan WannaCry: Serangan ini terjadi pada tahun 2017 dan menyebar melalui jaringan komputer di seluruh dunia, mengenkripsi data pada sistem korban dan menuntut uang tebusan. Serangan ini menyebar melalui kerentanan dalam sistem operasi Windows yang sudah diperbaiki oleh Microsoft.
Serangan Sony Pictures: Serangan ini terjadi pada tahun 2014 dan dilakukan oleh grup hacktivis yang dikenal dengan nama Guardians of Peace. Serangan ini menyebabkan kerugian besar bagi Sony Pictures dan menyebar informasi rahasia perusahaan.
Serangan Equifax: Serangan ini terjadi pada tahun 2017 dan dilakukan oleh hacker yang berhasil mengeksploitasi kelemahan dalam sistem Equifax. Serangan ini menyebar informasi pribadi dari 143 juta konsumen di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
Serangan Yahoo: Serangan ini terjadi pada tahun 2013 dan 2014, dan dilakukan oleh hacker yang berhasil mengeksploitasi kelemahan dalam sistem Yahoo. Serangan ini menyebar informasi pribadi dari 500 juta pengguna Yahoo.
Serangan Target: Serangan ini terjadi pada tahun 2013 dan dilakukan oleh hacker yang berhasil mengeksploitasi kelemahan dalam sistem Target. Serangan ini menyebar informasi pribadi dari 40 juta konsumen di Amerika Serikat.
Itu hanyalah beberapa contoh dari serangan hacking yang pernah terjadi, yang menunjukkan bahwa tidak ada sistem yang benar-benar aman dan perlu selalu meningkatkan keamanan untuk menghindari serangan.

kabar hacking terbaru
Beberapa kabar hacking terbaru adalah:
Serangan ransomware: Ransomware adalah jenis serangan yang mengenkripsi data pada sistem korban dan menuntut uang tebusan untuk memberikan kunci dekripsi. Beberapa jenis ransomware terbaru yang menyebar adalah Ryuk, DoppelPaymer, dan REvil.
 |
| Serangan Phising |
Serangan phishing: Phishing adalah jenis serangan yang mengelabui korban untuk memberikan informasi pribadi atau akses ke sistem mereka. Beberapa jenis phishing terbaru yang menyebar adalah phishing email, sms phishing, dan voice phishing.
Serangan DDoS: DDoS adalah jenis serangan yang menggunakan banyak alat (biasanya disebut "botnet") untuk menutupi server korban dengan permintaan yang tidak sah, sehingga server tidak dapat menangani permintaan yang sah.
Serangan IoT: Internet of Things (IoT) adalah perangkat yang terhubung ke internet, seperti kamera pengintai, alat-alat rumah pintar, dll, yang dapat dijangkiti dan digunakan untuk melancarkan serangan DDoS.
Serangan Supply Chain: Serangan Supply Chain merujuk pada jenis serangan yang menyasar vendor atau perusahaan yang menyediakan komponen atau perangkat lunak untuk perusahaan lain. Tujuannya adalah untuk menyusup ke sistem perusahaan yang lebih besar yang menggunakan produk dari vendor tersebut.